Pola Tanam Kopi PGS


Assalamualaikum, wr, wb.



Ilmu Pertanian Alam | Salam petani muda Indonesia. Sedikit pengalaman akan lebih berarti jika saling berbagi.

Pada kesempatan kali ini admin kembali akan membagikan tips cara menanam kopi dengan pola PGS.

Sebelum kita membahas arti dan tujuan tentang pola tanam kopi sistem pgs, Perlu rekan tani ketahui bahwa banyak sekali jenis-jenis kopi yang ada di dunia, mulai dari robusta,liberika,ekselsa dan arabika dengan berbagai jenis klonnya.

Terkhusus pola tanam pgs yang akan admin bagikan, hanya boleh dilakukan untuk penanaman jenis kopi arabika. Dan jenis arabika yang direkomendasikan adalah arabika jenis katai (pendek). Seperti arabika jenis Sigararutang, Ateng super, Komasti,P88 dan Andung sari. ( Andung sari merupakan jenis arabika semi katai ).

Sedangkan untuk robusta, liberika dan beberapa jenis arabika lainnya seperti Gayo dan lini S tidak direkomendasikan karena model tanaman yang tergolong tipe panjang.

Beberapa petani didaerah kami terkhusus para anggota kelompok tani sudah banyak yang menerapkan metode ini. Sedangkan ilmu pola PGS kami dapatkan dari beberapa pelatihan dan studi banding dari beberapa ahli budidaya kopi, dan efektif untuk kita terapkan.

Beberapa keuntungan dan manfaat dari pola tanam kopi sistem pgs antara lain :
  • Memperbanyak populasi.
  • Mengoptimalkan lahan yang tidak luas.
  • Kontrol yang lebih mudah (Tanaman lebih rapat ).
  • Lubang rorak dapat dibagi ke dua atau tiga pohon.
  • Tetap dapat melakukan tumpang sari dengan jenis tanaman muda lainnya.

PGS merupakan singkatan dari Pagar Ganda Segitiga. Sesuai dengan namanya pola tanam yang kita lakukan adalah dengan sistem segitiga (zig-zag).

Untuk populasi tanaman, dalam tiap hektare rata-rata dapat mencapai 3.025 pohon. Atau 121 tanaman per rantai. (1Ha = 25 Rantai ).

Yang perlu diperhatikan dalam pola tanam PGS ini adalah  arah matahari. Karena bentuk barisan tanaman harus melawan arah matahari, yaitu arah barisan harus dari utara ke selatan. Hal ini bertujuan agar seluruh tanaman kopi tetap mendapatkan penyinaran yang baik walau dengan jarak yang rapat.

Jarak tanam 165 cm pada tiap - tiap tanaman, dan tiap-tiap baris mengarah dari utara ke selatan. Sedangkan gang berjarak 130cm pada tiap-tiap dua baris tanaman. Sedangkan gang dari tiap-tiap dua baris tanaman adalah 270cm. Atau dari as tiap-tiap gang berjarak 4 meter. Di setiap gang yang berjarak 270cm itulah kita masih tetap dapat melakukan tumpang sari, dan disetiap gang yang berjarak 130cm itu kita dapat menanam pohon pelindung.Banyaknya gang sesuai dengan luas lahan yang kita miliki.

Atau untuk lebih mudahnya dapat kita lihat pada sketsa dibawah ini.



Jarak antara batang pohon menjadi 270 cm, dan diantara jarak itulah sahabat tani dapat melakukan tanaman tumpang sari seperti sayur sayuran.

Itulah sedikit pengalaman yang kami miliki tentang pola tanam sisitem PGS. Semoga tekhnologi-tekhnologi pertanian Indonesia terus berkembang dan maju. Terimakasih.

Wassallam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Benih Cabai Sendiri

Cara Memeram Pisang Dengan Karbit Buah