CARA FERMENTASI KOHE PRAKTIS

 Assalamu’alaikum. Wr, Wb.

 

Ilmu Pertanian Alam | Salam petani muda Indonesia. Sedik

it pengalaman akan lebih berarti jika saling berbagi. 

Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan tips atau cara fermentasi kohe praktis.

Seperti kita ketahui bahwa kohe atau kotoran hewan sangat baik dan sangat dibutuhkan oleh tanaman. Selain sifatnya yang praktis, kohe juga sangat baik dalam memenuhi kebutuhan tanaman, baik itu unsur makro maupun mikro.

Karena sifatnya yang organik, maka kohe banyak digunakan oleh para petani.

Berbeda dengan kimia. Selain tidak menimbulkan pencemaran pada tanah, kohe juga merupakan alternatif pengganti dari bahan kompos yang sulit didapat. 

Bagi para sahabat tani yang tidak memiliki banyak waktu mengumpulkan bahan kompos dan juga ingin cepat mendapatkan kompos jadi maka kohe menjadi solusinya. 

Yang perlu diingat bahwa semua bahan kompos yang akan kita berikan kepada tanaman kita haruslah benar- benar sudah menjadi kompos,istilah lain mengatakan benar -benar sudah matang atau dingin. 

Untuk beberapa tanaman keras seperti kopi,coklat dan sejenisnya, pemberian bahan kompos masih bisa secara langsung diberikan asalkan dengan cara pembuatan lubang rorak pada tiap-tiap tanaman, hal ini bertujuan untuk menghindari penguapan dan hanyutnya bahan kompos itu sendiri. Karena untuk jenis tanaman tua, waktu untuk proses pengomposan alami masih cukup, dikarenakan usia tanaman keras yang lebih lama dibandingkan jenis- jenis tanaman muda atau hortikultura. 

Sedangkan pada tanaman muda, tanaman semusim, atau  tanaman palawija pemberian kompos secara langsung dirasa kurang efektif. Selain proses yang lama diserap oleh tanaman, penggunaan kompos mentah atau kompos yang belum terfermentasi akan berpengaruh pada tanaman itu sendiri. 

Banyak cara yang dilakukan oleh petani dalam penggunaan kompos kohe sebagai pengganti kompos alami. Ada yang melakukan fermentasi terlebih dahulu, ada juga yang melakukan penaburan langsung pada bedengan dan lubang tanam dalam waktu lama sampai kohe dingin dan sudah dapat ditanami. 

Dari kedua cara diatas, yang paling baik adalah dengan melakukan fermentasi terlebih dahulu. 

Fermentasi boleh dilakukan bersamaan dengan pencampuran bahan kompos lainnya seperti sampah rumah tangga, daun dan batang tanaman busuk dan lain-lain. 

Untuk contoh fermentasi  secara tunggal atau hanya berbahan kohe saja sebanyak satu ton, maka yang perlu sahabat tani siapkan:

• Karung goni tempat wadah kohe. Satu karung kita isi sekitar 20-30 kg kohe. 
• Ember atau drum tempat air pencampuran bahan. 
• Gayung, tali rafia, dan terpal 
• Starter yang sahabat tani siapkan:
• Molase atau larutan gula merah ½ kg. 
• Bakteri fermentasi seperti Em4 pertanian 1 botol
• Agen hayati seperti trico-g atau anfush 1kg
• Air bersih

Cara pembuatan:

• Campurkan seluruh bahan diatas kedalam wadah ember atau drum yang telah berisi air. Dosis diatas bukan menjadi rumus baku, tetapi jumlah minimal. Semakin banyak jumlahnya semakin baik. 
• Basahin kohe yang terlalu kering dengan air bersih agar lembab. 
• Satukan kohe kedalam satu karung masing-masing sekitar 20-30 kg / karung. Biarkan wadah terbuka sampai tidak ada lagi uap yang keluar biasanya sekitar satu hari. 
• Beri lubang atau cekungan pada bagian atas kohe untuk tempat penyiraman larutan fermentasi. 
• Siram larutan kedalam goni yang sudah dibuat cekungan dengan masing-masing 1-2 liter / karung. 
• Ikat pocong pada bagian pucuk karung. 
• Susun dengan posisi tidur karung dengan dialasi plastik atau terpal. 
• Tinggi tumpukan sesuaikan dengan tempat dan lebar terpal. 
• Tutup kembali menggunakan terpal dan biarkan selama lebih kurang dua minggu lebih, dan kohe matang sudah siap digunakan sebagai pupuk dasar. 
• Untuk pemberian pada pupuk susulan terlebih dahulu angin anginkan kohe sebelum digunakan.

Itulah tips dan cara fermentasi kohe langsung didalam karung tanpa pembuatan lobang. Terima kasih. 

Wassalam.