PERUBAHAN SOSIAL
Assalamualaikum Wr,Wb Ilmu Pertanian Alam | Salam Petani Muda Indonesia.Tenang bekerja,Nyaman berbudidaya tentunya tidak lepas dari lingkungan sekitar kita.
Keindahan dalam
bermasyarakat dapat kita rasakan walau dengan segala macam perbedaan. Bahkan
terkadang perbedaan inilah yang menjadikan daya tarik bahkan sebagai kekuatan
dalam kebersamaan. Baik perbedaan gender,usia, suku, budaya maupun agama.Bahkan
bukankah Tuhan menciptakan kita untuk saling mengisi dan melengkapi?.
Salah
satu kebutuhan dasar Manusia adalah Kebutuhan Sosial. Kebutuhan sosial sendiri
seperti Cinta,Kasih sayang dan Hak memiliki. Hak sosial yang kita inginkan itu juga
tentunya sama
dengan yang diinginkan oleh orang lain.
Tapi mengapa disekitar
kita kerap kita melihat kesenjangan sosial, kecemburuan sosial, merasa benar, bahkan
sampai menyalahkan yang satu dengan yang lainnya.Ataugolongan yang satu dengan
golongan lainnya.
Sebagai makhluk sosial,
manusia terkadang lupa tentang apa yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Sehingga
rasa ingin merubah dan membenarkan sesuatu menurut keinginannya sangatlah kuat.
Seperti misalnya :
Merasa yang muda belum
benar dalam menghargai yang lebih tua. Atau sebaliknya yang muda sudah merasa
lebih bisa memahami sesuatu. Atau merasa orang lain tidak kompeten dalam
menjalankan tugas maupun pekerjaan. Atau
bahkan malah merasa dirinya tidak pantas diposisi tertentu. Merasa tidak peduli dengan sekitar.Dan segala
sesuatu menjadi tanggung jawab orang lain.
Dampak yang ditimbulkan
dari segala macam perbedaan ini adalah kurangnya keharmonisan dalam
bermasyarakat.
Sedangkan untuk
mewujudkan perdamaian dan kemajuan bermasyarakat di Indonesia adalah menjadi
tugas kita bersama.
Dalam hal ini
Interospeksi diri menjadi salah satu cara dalam bermasyarakat. Segala sesuatu
harus kita kembalikan ke diri kita terlebih dahulu.
Disamping mengambil
sikap yang baik dan benar Interospeksi diri juga dapat mengajarkan kita untuk memahami tentang sudah pantaskah
kita mendapatkan sesuatu sesuai dengan apa yang kita perbuat,tanpa berpura pura
dan memandang salah orang lain.
Dengan Interospeksi
diri, kita dapat menghargai perbedaan, baik pendapat, sikap,cara,bahkan
keyakinan orang lain.
Karena sebelum
menyalahkan keyakinan seseorang, kita harus sudah bertanya, benarkah cara
keimanan kita kepada Tuhan kita sendiri.Bukankah perbedaan itu juga merupakan
anugerah dari Tuhan.Dan bukankah yang dibuat berbeda itu juga merupakan ciptaan
Nya. Kembali ke diri kita masing-masing.
Sehingga dengan mampunyai
sikap menerima perbedaan satu dengan yang lainnya maka Keharmonisan di
Masyarakat dapat kita rasakan.
Komentar
Posting Komentar